KAMI ADA DI UJUNG SUKABUMI (JAMPANG)
Oleh : Ikin Sodikin (larva
jampang)
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Sukabumi merupakan salahsatu daerah yang
cukup luas di provinsi Jawa Barat, menjadikan daerah ini sulit untuk berkembang
di bidang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya, khususnya di
daerah pelosok sukabumi selatan yang lebih akrab di panggil dengan kata
Jampang, mayoritas penduduk disana mengandalkan pertanian sebagai mata
pencaharian mereka sehari-hari, dengan luasnya lahan pesawahan dan perkebunan
hampir 70% dari warga daerah tersebut bertani dan berkebun. Sulitnya
transportasi menuju kota menjadi kendala terbesar bagi para petani ini untuk
berkembang, selain jarak yang cukup jauh untuk menuju pusat kota, jalan serta
alat transportasi yng masih minim seringkali menjadi keluhan bagi para petani
untuk mendistribusikan hasil dari pertanian mereka, para pengepul dan tengkulak
lah yang akhirnya menjadi andalan mereka untuk mendistribusikan hasil
pertaniannya, harga yang minim dan jauh dari harga pasaran pada umumnya yang di
patok para pengepul dan tengkulak menjadi harga mati bagi mereka, peran
pemerintah daerah sangatlah di butuhkan untuk mengatasi permasalahan ini agar
orang jampang bisa berkembang dari segi ekonomi yang tentu akan sangat
berpengaruh pada faktor-faktor kesejahteraan lainnya seperti pendidikan dan
kesehatan yang sangat minim.
Jalan ini mungkin mengerikan untuk
dilewati orang-orang pada umumnya khususnya warga kota yang terbiasa dengan
jalan mulus beraspal, tapi bagi kami urang Jampang inilah jalan kami
satu-satunya untuk keluar dari tempat kami tinggal tak ada pilihan meski
terlihat mengerikan, jika musim penghujan tiba apa bedanya dengan sungai yang
baru kering licin penuh bebatuan. Ayo muda mudi keluar dan tinggalkan sesaat
keheningan pesok desa berkarya dan
tunjukan bahwa kita ada bagian dari Indonesia yang seharusnya Raya.
Mana saja yang temasuk urang jampang itu?
banyak orang-orang sukabumi sendiri kurang tahu daerah mana saja yang sering di
sebut dengan jampang melalui redaksi Kabar Jampang saya tulis kutipannya
berikut “Urang Jampang adalah sebutan
untuk masyarakat yang berada di
Pajampangan Sukabumi Selatan Jawa Barat , atau orang orang yang berasal
dari daerah ini . Jampang terbagi ke dalam tiga wilayah, yaitu Jampang
Wetan , meliputi : Purabaya,
Pabuaran,Sagaranten dan Cidolog. Jampang Tengah , meliputi : Bojong Lopang,
Bojong Jengkol, Bojong Haur dan Lengkong. Jampang Kulon, meliputi : Kalibunder,
Cimanggu, Cibitung, Ciracap, Ciemas dan Surade”.(Kabar Jampang Red.)
Jauh di perantauan, di tengah bisingnya
keramaian kota tak menjadi alasan untuk saya lupa dengan kampung halaman, suasana
hening pedesaan serta harmonisnya hubungan kekeluargaan membumbungkan lamunan
akan rindu pada tanah kelahiran. Sedikit saya ingin berbagi dengan kawan-kawan
tradisi unik yang jarang ditemukan di tengah bisingnya kota, kami biasa
menyebutnya dengan “mayoran” yaitu acara makan bersama dengan keluarga dan handai taulan, acara ini sangat
istmewa di mata saya dimana kebersamaan dan rasa persaudaraan terlihat sangat
menonjol di dalamnya. Biasanya tetangga atupun saudara membawa nasi beserta
lauk pauk dari rumahnya masing masing beralaskan daun pisang yang sudah di
dilempeuh (didekatkan ke api agar tidak mudah sobek) dalam bahasa sundanya,
mereka berkumpul di pekarangan rumah ataupun di saung sawah selepas bertani,
makanan dan lauk pauk itu mereka sajikan bersama dengan yang lainnya, ikan
asin, rebusan daun singkong dan sambal terasi yang biasa menjadi menu
andalannya dilahap bersama diselingi obrolan ringan, seakan menghilangkan rasa
lelah setelah seharian bertani di bawah terik matahari.
Terima kasih ya Allah, kau telah beri
kami anugerah yang tiada tara berupa rasa kebersamaan dan persudaraan yang
sangat erat, berkahi dan kuatkan tekad kami untuk generasi lebih baik di masa
yang akan datang demi kemajuan bersama, anak-anak desa harus tetap sekolah
mereka harus punya cita-cita seperti anak lainnya, kalian bagian dari bangsa
yang besar maka bermimpilah setinggi angkas agar saat engkau terjatuh engkau
berada diantara bintang bintang, demikian yang di pesankan Ir. Soekarno pada
kita. Begitupun mentri pendidikan yang baru di era kepemimpinan Jokowi Bpk.
Anies Baswedan memberi kita motivasi selaku anak desa “lahir boleh dimana saja
tapi mimpi semua harus di langit”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar